Jakarta, Sebagian besar perempuan akan bertambah berat badannya saat hamil. Secara umum, rata-rata perempuan akan mengalami peningkatan berat badan sebanyak 13 kg selama kehamilan, meski ada pula perempuan yang berat badannya tidak begitu naik atau justru melebihi angka tersebut.
Maka wajar jika setelah melahirkan, para perempuan bersemangat menurunkan berat badan. Selain menjaga penampilan agar tetap mempesona, sekaligus biar makin disayang oleh suami tercinta. Namun sembarangan menurunkan berat badan habis melahirkan bisa bahaya. Bagaimana baiknya?
"Cara paling efektif untuk menurunkan berat badan ibu pasca melahirkan adalah dengan menyusui secara aktif. Dengan menyusui, berat badan yang turun akan lebih signifikan, sebab kalori, kalsium, protein, dan zat dalam tubuh lainnya akan lebih cepat dibakar dan terbagi dengan bayi," kata dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter kandungan dari RS Pusat Pertamina seperti seperti ditulis Rabu (10/4/2013).
Umumnya, ibu menyusui akan menghasilkan ASI sekitar 750 cc tiap hari. Kondisi ini jika dihitung setara dengan penurunan berat badan sekitar 200 - 500 kalori per harinya. Artinya, dalam waktu seminggu ibu habis melahirkan bisa menurunkan sekitar 0,5 kg berat badannya. Lumayan bukan?
Apabila masih dirasa kurang, bisa dengan cara melakukan olahraga. Tapi ingat, jangan melakukan olahraga yang berat usai melahirkan. Olahraga yang ideal bagi ibu melahirkan adalah berjalan. Itupun sebaiknya dilakukan setelah masa nifas selsai, yaitu 40 hari setelah melahirkan.
Akan lebih baik jika berkonsultasi dulu kepada dokter mengenai pilihan olahraga yang tepat setelah melahirkan. Sebenarnya dengan kesibukan mengurus bayi pun, berat badan bisa turun 8 - 9 kg dalam sebulan. Mengajak bayi berjalan-jalan atau mengendongnya di ransel bayi sudah bisa membantu membakar lemak.
Yang tak boleh dilupakan, ibu harus menjaga asupan gizinya karena perlu menyusui bayi setidaknya selama 6 bulan kedepan. Apapun yang masuk ke dalam tubuh si ibu akan mempengaruhi ASI. Oleh karena itu, melakukan diet setelah melahirkan sangat tidak direkomendasikan.
"Sangat tidak disarankan ibu pasca melahirkan melakukan diet, hal ini dikarenakan ibu masih sangat memerlukan nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri dan bayinya. Jika ibu diet, maka nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya tidak akan cukup. Akibatnya, ibu akan pucat, mudah terserang penyakit, dan bayi pun kondisinya akan menurun," jelas dr Frizar.
Adapun komposisi gizi yang seimbang untuk ibu menyusui adalah:
- Tinggi karbohidrat untuk menggantikan glukosa yang digunakan dalam membuat laktosa dari ASI
- Tinggi protein untuk membantu proses pertumbuhan anak, karena dalam pertumbuhannya anak membutuhkan protein
- Mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada ibu menyusui
- Mengonsumsi buah dan sayuran untuk mendapatkan asupan serat, vitamin dan mineral
Sumber: http://health.detik.com
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara...
-
Mangga seperti yang kita tahu adalah buah yang sangat nikmat lezat. Tak hanya mangga yang sudah masak, mangga muda juga digemari banyak ...
-
7. Chow Chow Ini anjing bisa menjadi agresif jika buruk dibesarkan. Chow Chow mungkin ta...
-
Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian ban...
-
Seledri yang banyak digunakan pada sayur sup atau...
-
Aviasi has posted a new item, 'Dilema Maskapai Antara Potensi dan Beban' Industri penerbangan nasional sedang mengalami masa...
-
Rekan Netter. Yth Satu lagi info peluang usaha yag kami hadirkan untuk sahabat, silahkan disimak dan semoga berkenan. Seni Berbela...
-
Olahraga bisa mengurangi stres sekaligus menurunkan gula darah. Merasakan nyaman dengan diri sendiri bisa membuat Anda berada dalam posi...
-
1. Firefox Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebaga...