Sekitar seribu penulis blog dari penjuru Indonesia meramaikan suasana Skeeno Hall, Lantai 3, Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (17/11/2012) siang. Kehadiran para blogger itu untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Kompasiana yang ke empat bertajuk Kompasianival 'Hero Inside You'.
Perkembangan zaman turut memberikan perspektif berbeda tentang sebuah nilai, salah satunya adalah nilai kepahlawanan. Makna pahlawan kini bukan lagi berhubungan dengan mengangkat senjata untuk menghadapi musuh. Pahlawan hadir pada insan yang rela berkorban untuk orang lain, walaupun bukan kewajibannya.
Demikian poin penting yang disampaikan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di depan ratusan orang dalam talkshow bertajuk "Pahlawan Kemanusiaan" di Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (17/11/2012). Talkshow ini merupakan salah satu acara dalam rangkaian perayaan ulang tahun keempat komunitas blog Kompasiana dengan tema "Kompasianival, Hero Inside You". Jusuf Kalla diundang sebagai Ketua Palang Merah Indonesia.
Dalam talkshow yang dipandu editor kanal Oase di Kompas.com, Jodhi Yudhono, Kalla mengatakan bahwa sesuatu langkah yang dapat menyelamatkan kehidupan merupakan perbuatan mulia. Termasuk ketika mendonorkan darahnya bagi yang membutuhkan.
"Pahlawan itu orang yang melakukan sesuatu yang melebihi kemampuan tugas, menyelamatkan orang lain. Mereka yang menyumbangakan darah itu pahlawan juga," ujar JK, sapaannya.
Kondisi berat yang dihadapi masyarakat, mulai dari kecelakaan, bencana alam, melahirkan dan situasi lainnya menuntut siapa pun untuk memberikan darahnya kepada yang membutuhkan. JK mengajak para peserta talkshow, yang kebanyakan blogger, untuk membayangkan apabila tidak ada persediaan darah yang cukup.
"Satu tahun orang biasa mendonor empat kali, artinya tiap tiga bulan (berdonor darah). Bayangkan, sudah berapa ratus orang yang diselamatkan. Kalau seorang saja bisa menyelematkan ratusan orang, kalau ratusan orang bagaimana," ujarnya.
Secara khusus JK mengapresiasi orang-orang yang melakukan donor darah dalam jumlah tertentu. Apresiasi itu diberikan dalam wujud lencana penghargaan. Tahun ini PMI telah memberikan lencana penghargaan kepada seorang yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 180 kali seumur hidupnya.
Sumber : kompas.com