Beberapa jenis kopi siap diuji aroma dan rasanya oleh cup tester (penguji kopi) di Pusat Peneltian Kopi dan Kakao, Kaliwining, Jember, Jumat (07/13). Pengujian kopi dan kakao berdasarkan standar Specialty Coffee Associaton of America (SCAA) ini untuk menghasilkan cita rasa kopi yang bermutu tinggi.
Menyeduh kopi itu gampang-gampang susah. Ada aturan main agar penikmat kopi bisa mendapatkan rasa sesuai selera. Konsultan kopi, Adi W Taroepratjeka memberikan sedikit tips agar racikan kopi lezat sesuai selera.
Adi menyarankan, seseorang penikmat kopi memiliki penggiling kopi. Kopi kian terasa enak ketika diseduh tepat sesaat setelah biji digiling oleh mesin penggiling. Karakter bau dan rasa kopi terdapat pada minyak di kopi itu. Setelah digiling, biasanya kandungan minyak kopi cepat menguap. "Kalau sudah menguap, karakter rasa dan baunya jadi nggak bisa didapat sepenuhnya atas kopi itu," kata Adi, Kamis, 15 November 2012.
Setelah digiling, kopi sebaiknya langsung diseduh. Temperatur air menjadi salah satu syarat mendapat racikan kopi yang pas. Apabila temperatur air terlalu panas, kopi akan semakin terasa pahit. Penggemar rasa pahit cocok dengan kondisi suhu ini. Sebaliknya, penyuka rasa kopi lembut disarankan mengurangi panas airnya. Suhu berkisar 90 derajat celcius saja.
Soal pemakaian gula tak ada aturan pasti. Semua kembali ke selera penikmat kopi. Bagi penyuka rasa lembut disarankan agar mengurangi gula. Walau setiap orang memiliki rasa dan selera masing-masing, Adi lebih menyarankan menikmati kopi tanpa gula sama sekali. Kopi tanpa gula dapat lebih banyak bercerita tentang karakter rasa kopi yang dimilikinya.
"Gula itu membuat kita lebih mudah minum kopi," kata dia. "Namun gula menutup karakter rasa di balik kopi itu." Rasa menjadi utama bagi para penikmat kopi. Mereka rela mengeluarkan uang lebih atau pergi ke daerah lain untuk mendapat rasa terbaik kopi.
Sumber: tempo.co