Taman Nasional Bantimurung adalah cagar alam dengan luas 480 km2 hanya 45 km sebelah utara Makassar / Ujung Pandang. Nama Bantimurang merupakan kombinasi dari 'membanting kemurungan'.
Taman ini terkenal dengan banyaknya kupu-kupu, pada 1856 Sir Alfred Wallace mengunjungi tempat ini dan beliau menyebut daerah ini sebagai 'Kingdom of butterflies' ('Kerajaan kupu-kupu'). Sebuah nama yang masih digunakan sampai sekarang. Sayangnya jumlah spesies kupu-kupu menurun secara signifikan dalam dekade terakhir. Dalam perhitungan pertama ada 270 spesies, pada tahun 1997 jumlah hanya 147 spesies dan pada perhitungan terakhir di tahun 2010 hanya bisa ditemukan 90 spesies. Selain penurunan spesies, jumlah kupu-kupu juga telah menurun secara signifikan: sebelumnya ada begitu banyak kupu-kupu, mereka akan berkumpul dalam kelompoknya masing � masing.
Peningkatan aktivitas manusia di daerah ini dianggap sebagai penyebab penurunan ini. Oleh karena itu pemerintah memulai program pengembang biakan kupu-kupu. Tapi meskipun mengalami penurunan yang signifikan, kamu masih bisa menikmati ribuan kupu-kupu berwarna-warni di sini terutama di dalam atau di dekat salah satu gua.
Selain kupu-kupu Taman Nasional ini terkenal dengan air terjun yang memiliki ketinggian 15 meter. Air terjun ini merupakan tempat wisata menarik bagi sebagian besar pengunjung. Ada beberapa gua yang dapat kamu jelajahi, di belakang air terjun. Air terjun dan gua berada di dalam sebuah hutan tropis yang indah dengan tebing kapur.
Taman Nasional Bantimurang sangat populer dan ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dari Makasar pada akhir pekan, biasanya pengunjung pergi ke air terjun dan tempat rekreasi yang berdekatan.
Tiket masuk Taman Bantimurung adalah Rp 5.000 per orang dewasa. Tersedia penginapan bertarif rendah di sekeliling Taman Nasional dengan tarif Rp 50.000.