Bandara Betoambari, Baubau, hingga kini belum memiliki lampu Runway. Padahal arus transportasi udara di bandara itu beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan sangat pesat.
Bahkan dari satu maskapai yang beroperasi kini sudah tiga maskapai yang melayani kebutuhan masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau, Konstantinus Bukide, SH,MSi kepada Media Sultra saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/1) membenarkan hal tersebut.
Namun demikian, Pemerintah Kota Baubau bersama pengelola sudah berupaya menyampaikan masalah ini ke pusat. Hasilnya, Dirjen Bandara Kementrian Perhubungan merespon usulan tersebut.
"Pak Wali sudah menyampaikan usulan agar pihak kementerian mem-back up pengadaan lampu bandara karena kebutuhannya sangat mendesak," kata mantan Asisten III Setda Kota Baubau ini.
Keberadaan lampu runway, sangatlah mendesak. Pasalnya intensitas penerbangan di Bandara Betoambari sudah sangat tinggi. Jika hal ini tidak dipenuhi maka otomatis akan mempengaruhi penerbangan.
"Jika ada tambahan penerbangan yang sudah menjelang sore, maka sudah tidak bisa lagi mendarat karena kondisinya sangat berbahaya untuk mendarat di bandara yang tidak memiliki lampu runway. Sehingga bandara kita normalnya sampai pada jam lima sore sudah ditutup," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan dana sharing dari APBD 2012 untuk pembenahan bandara. Termasuk menyiapkan lahan perpanjangan runway karena ke depannya pesawat berbadan besar bisa mendarat.
"Saat ini panjang runway Bandara Betoambri baru mencapai 1.650 meter sehingga rencana perpanjangan bandara terus menjadi perhatian," tutupnya.
(Inilah.com)