Namun, perempuan 38 tahun ini tidak keberatan menjawab pertanyaan wartawan mengenai kebiasaan baru yang mulai dilakukan sejak menjadi perancang busana tersebut.
"Dulu saya memang sering tertawa saat difoto. Saya kira saya baru berhenti tersenyum ketika memasuki dunia fashion. Fashion mencuri senyumku!" selorohnya, pada majalah Glamour edisi September. "Saya memang menciptakan sosok ini. Saya bukan mengatakan bahwa sosok itu bukan diri saya, tapi saya akan bilang itu bukan seluruhnya diri saya. Itu semacam tameng yang berkelanjutan."
Meskipun sengaja menciptakan kesan jutek dan tak pernah tertawa, Victoria mengaku dirinya bukan orang yang menyedihkan. Ia tahu semua orang memandangnya sebagai si wajah masam, tapi tak ingin omongan itu memengaruhinya. "Saya tidak merasa harus berteriak mengenai hal itu. Saya tahu saya orang yang bahagia. Jadi saya tidak marah ketika orang mengomentari bahwa saya terlihat menyedihkan sepanjang waktu. Tapi, tahu nggak, saya sendiri kadang-kadang juga mengira begitu ketika menatap foto-foto itu," paparnya, kali ini pada majalah Interview terbitan Jerman.
Ibu empat anak ini juga mengaku bukan termasuk orang yang moody, melainkan hanya kelelahan. Maklum saja, selain mengasuh si kecil Harper, ia juga harus mengurus bisnis fashion-nya yang semakin sukses. Momen seperti fashion week menjadi masa yang sangat menguras energinya. Belum lagi, ia harus mendampingi sang suami dalam berbagai acara resmi. Jika orang berkeras mengatakan bahwa wajahnya menyedihkan, mau bilang apa?
"Saya tak akan bohong mengenai hal ini, saya memang lelah. Saya sangat lelah, tapi juga sangat bahagia dengan diri saya. Pada dasarnya saya seperti perempuan lain yang bekerja, dan punya banyak anak. Itu sulit," katanya pada Sunday Mirror.
Saat menyiapkan koleksi Autumn/Winter 2012 di New York Fashion Week, misalnya, ia juga harus tetap menemani Harper yang memaksanya untuk melek sepanjang malam. Pada saat yang sama, ia harus melakukan telepon bisnis melalui Skype pada malam hari. Maklum saja, kantornya berada di London, sedangkan ia tinggal di Los Angeles bersama keluarganya. Victoria jadi kekurangan waktu untuk tidur, karena di Los Angeles ia tidak memiliki tim yang dapat menggantikan tugasnya.
Jika Anda perhatikan, yang berubah dari Victoria Beckham bukan hanya menghilangnya senyuman dari wajahnya. Deretan giginya pun menjadi lebih putih dan rata, ketimbang pada tahun-tahun awal kariernya di Spice Girls. Kalau yang ini, jelas karena proses bleaching, atau dental veneers untuk menciptakan penampilan gigi yang lebih rata dan lurus tanpa mengubah lokasinya.
Bagaimana menurut Anda? Apakah gaya jutek Victoria Beckham ini perlu dipertahankan karena sudah menjadi ciri khasnya, atau sebaiknya ia lebih banyak tersenyum?
(Dari berbagai sumber)
FOTO-FOTO: THE DAILY MAIL