Sejak bergabung nyaris satu tahun lalu, Marissa Mayer, CEO Yahoo, sudah membawa begitu banyak perubahan. Ia merupakan orang di balik berbagai keputusan penting, seperti akuisisi berbagai perusahaan startup yang sedang naik daun, desain ulang tampilan awal (home) Yahoo, dan juga e-mail.
Namun, dari semua prestasi tersebut, Mayer menyimpan sebuah cerita yang mungkin tidak ingin ia beberkan ke orang banyak. Mayer telah memecat sekitar 1.000 karyawan sejak bergabung nyaris satu tahun yang lalu.
Dikutip dari Reuters, Mayer melakukan pemecatan ini "melalui sebuah kombinasi dari meningkat dan menurunnya performa manajemen dengan para karyawan yang dikaji ulang per kuartal daripada per tahun".
Ya, Mayer terlihat lebih tegas dibandingkan para pendiri Yahoo sebelumnya. Jika ada karyawan yang terus mengalami penurunan kinerja, Mayer tanpa ampun akan mempersilakannya untuk meninggalkan perusahaan.
Di luar sisi tegasnya ini, Mayer tampaknya memang harus melakukan pengurangan tenaga kerja. Di saat krisis melanda salah satu perusahaan internet terbesar di dunia ini, jumlah karyawan Yahoo sangat "gemuk". Total, saat Mayer bergabung pada 17 Juli 2012, ada 15.000 karyawan dan 3.000 karyawan perma-temp.
Mengutip Business Insider, menariknya dari kisah pemecatan oleh Mayer ini adalah ia melakukan secara diam-diam. Lebih hebatnya lagi, Mayer tetap mampu menjaga dan meningkatkan moral karyawan meskipun tidak ada yang tahu siapa yang akan dipecat berikutnya.
Buktinya? Di situs web review karyawan Glassdoor.com, Mayer mendapat rating yang sangat tinggi dari para karyawannya. Orang yang di luar Yahoo pun menyadarinya. Lihat saja jumlah orang yang melamar ke Yahoo pada 2013. Ada 10.000 lamaran yang masuk tiap minggunya, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Sumber: kompas.com