MOJOKERTO, Para pelajar kelas 3 SMP di Mojokerto, Jawa Timur, diperkenalkan dengan Maria Ozawa alias Miyabi. Artis porno asal Jepang ini, fotonya dipampang dalam buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Inggris.
Foto perempuan yang sempat menggemparkan Indonesia dengan filmnya Menculik Miyabi ini terpajang pada halaman 36. Ada di Bab S Could You Report It? pada task 6. Dalam halaman ini, siswa diharapkan mengetahui gambar yang disajikan dalam soal. Selain Miyabi di halaman ini, ada gambar lain, yakni Hamster, Harimau, Miyabi, dan Dude Herlino.
Ironisnya, buku LKS ini awalnya ditemukan beredar di SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto.
LKS The Bell terbitan CV Sinar Mulia ini disusun Tim Penyusun Musyawarah Guru Bahasa Inggris SMP, di antaranya Giyono, Sumantri, Moh. Jalil, dengan penelaah Muhyidin.
Dalam kata pegantarnya, tujuan diterbitkannya buku LKS bergambar artis porno ini untuk membantu siswa belajar dengan paradigma (pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning, dan mandiri.
Disebutkan pula, cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa berpikir kritis dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.
"Kalau tidak segera ditarik, kita khawatir gambar itu akan merusak moral para siswa," ujar salah seorang wali murid asal kelurahan Meri, Kamis (20/9/2012).
Selain di SMP Islam Brawijaya, diperkirakan LKS meresahkan itu juga terdapat di sekolah-sekolah lain. Pasalnya untuk pembelian LKS biasanya dilakukan secara terkoordinir oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah).
Tapi ini dibantah MKKS SMP Kota Mojokerto. "Nggak mas, pembelian dilakukan oleh sekolah masing-masing," kilah I Wayan Astawa, ketua MKKS SMPN Kota Mojokerto.
Untuk mempertegas jawabannya, Wayan memberikan bukti bahwa di SMPN 1 tempat sekolah yang ia pimpin menggunakan LKS lain.
"Di SMP 1 kita menggunakan LKS Potensi," tambah Wayan yang juga kepala SMPN 1 kota Mojokerto itu.
Ketua DPRD Kota Mojokerto Mulyadi tidak setuju dengan model pembelian LKS jadi seperti itu. Karena Dinas Pendidikan tidak bisa melakukan pengawasan terhadap isi materi LKS.
"Dinas Pendidikan kecolongan. Karena LKS yang dibeli sudah jadi. Akibatnya isi materi LKS tidak bisa dipantau," ujar Mulyadi.
Mulyadi meminta agar Dinas Pendidikan mengubah model pembuatan LKS. "Guru-guru di Kota Mojokerto ini banyak yang berpotensi. Mereka yang harus menyusun LKS. Supaya isinya bisa dipantau saat penyusunan," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Budwi Sunu langsung bertindak dengan memanggil kepala SMP Islam Kota Mojokerto. Budwi mengaku belum mengetahui persis soal LKS yang memuat gambar Miyabi ini.
"Kita akan kaji dulu, manfaat dan mudharatnya. Setelah itu baru kita putuskan langkahnya. Bila perlu kita akan tarik semua LKS yang sudah beredar," ujar Budwi Sunu.
Berita Terkait : Edaaaaaaann ...... Pelajar SMP Diminta Deskripsikan Miyabi