ISTANBUL, Korban pemerkosaan yang sedang hamil menembak dan memenggal pelaku pemerkosaan itu lalu membawa kepala yang sudah dipenggal ke alun-alun desa.
Nevin Yildirim (26) kini sedang menunggu persidangan setelah membunuh seorang pria di rumahnya di Yalvac, di Turki barat laut, pekan lalu. Ibu dua anak itu tengah hamil lima bulan. Menurut pengakuannya, janin dalam kandungannya itu adalah anak dari si pemerkosa itu.
Dia menuntut pemerintah agar mengizinkannya untuk melakukan aborsi meskipun usia kandungannya sudah lewat dari batas waktu yang ditentukan Turki.
Yildirim mengatakan, pria itu, Nurettin Gider, mulai memerkosa dirinya beberapa hari setelah suaminya meninggalkan rumah mereka pada Januari lalu untuk bekerja sebagai pekerja musiman di kota lain. Dia mengklaim, pria itu mengancamnya dengan sebuah pistol dan mengatakan bahwa ia akan membunuh anak-anaknya, yang berusia dua dan enam tahun, jika dia membuka mulut, lapor CNN.com, Kamis (6/9/2012).
Pemerkosaan terus berlanjut selama delapan bulan hingga 28 Agustus, ketika Yildirim memutuskan bahwa semuanya harus berakhir. Pada hari itu dia menembak Gider setelah pria itu memanjat dinding belakang rumahnya dan kemudian menembaknya lagi ketika pria itu berusaha meraih pistolnya.
Yildirim berkata, "Saya mengejarnya. Dia jatuh ke tanah. Dia mulai menyumpahi saya. Saya menembak organ seksualnya saat itu. Dia lalu diam. Saya tahu dia sudah mati. Saya kemudian memenggal kepalanya."
Secara total, Yildirim menembaknya sepuluh kali, termasuk beberapa kali ke wilayah pangkal pahanya. Dia juga dilaporkan menikam perut pria itu setelah ia tembak.
Dia lalu membawa kepala pria itu, yang meneteskan darah, dengan memegang rambutnya ke alun-alun desa di Yalvac, kata para saksi mata. Kepada orang-orang yang terkejut ketika sedang duduk di luar kedai kopi, perempuan itu berkata, "Jangan bicara di belakang-belakang, jangan mempermainkan kehormatan saya. Ini adalah kepala pria yang mempermainkan kehormatan saya."
Diduga si pemerkosa itu memeras Yildirim. Perempuan itu mengatakan, pria itu telah mengambil foto bugil dirinya yang sedang hamil setelah orang itu menyelinap ke kamar tidurnya pada malam hari. Dia mengancam untuk mengirim foto-foto itu ke orang tuanya, kecuali dia terus tidur dengan dia, katanya.
"Dia selalu bilang bahwa dia akan memberitahu semua orang tentang pemerkosaan itu," demikian Yildirim dalam kesaksiannya. "Putri saya akan mulai sekolah tahun ini. Semua orang akan menghina anak-anak saya. Sekarang tidak ada yang bisa. Saya menyelamatkan kehormatan saya. Mereka sekarang akan memanggil anak-anak ini sebagai anak-anak dari perempuan yang menyelamatkan kehormatannya."
Menurut sumber yang dikutip CNN, Yildirim mengatakan, "Saya sempat berpikir untuk melaporkan dia ke polisi militer dan jaksa, tapi itu akan membuat saya sebagai seorang perempuan murahan. Ketimbang saya akan mendapat reputasi buruk, saya memutuskan untuk membersihkan kehormatan saya dan membunuhnya. Saya sering berpikir untuk bunuh diri, tetapi (saya) tidak bisa melakukannya."
Kelompok-kelompok hak perempuan Turki telah memuji Yildirim sebagai pahlawan. Yildirim telah mengatakan, dia siap mati asal dia diperbolehkan untuk melakukan aborsi.
Sumber : CNN.com