Maskapai penerbangan menghadapi tahun yang sulit karena naiknya harga bahan bakar jet. Untuk menutup ongkos bahan bakar yang tinggi, maskapai-maskapai penerbangan menaikkan harga tiket bagi para penumpang. Salah seorang pengguna jasa penerbangan di Amerika mengatakan kenaikan ongkos pesawat terbang naik 5 sampai 10 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Para analis industri penerbangan mengatakan harga tiket pesawat AS naik empat persen tahun ini. Harga tiket penerbangan internasional bahkan naik lebih besar lagi. Jeff Klee, seorang pemilik biro perjalanan online mengatakan, kondisi itu jelas mengancam bisnis wisata. "Kami melihat biaya tambahan untuk bahan bakar naik lebih dari US$400, dan itu pertanda tidak baik untuk masa liburan musim panas," kata Klee.
Ia mengatakan orang harus membayar harga tiket pesawat yang lebih tinggi tahun ini karena maskapai-maskapai penerbangan berusaha menutup kerugian akibat harga bahan bakar yang terus merangkak naik. "Setiap kali harga minyak naik satu dolar, itu merugikan industri penerbangan US$1,6 miliar," tambah Klee.
Bahan bakar jet merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan maskapai maskapai penerbangan atau sekitar 35 sampai 40 persen biaya operasi. Selama ini harga tiket pesawat yang tinggi biasa terjadi ketika pelancong mulai bepergian ke tampat-tempat liburan. Namun, menurut George Hubica, pengamat tiket pesawat terbang, mengatakan tiket penerbangan bisa naik lebih dari 100 persen.
"Saya rasa konsumen akan melihat harga tiket yang belum pernah mereka lihat sejak lama. Konsumen harus berpikir lagi berapa harga tiket pesawat yang dianggap murah," katanya.
Pebisnis yang sering bepergian dengan pesawat udara Ine Lormand khawatir dengan melambungnya harga tiket pesawat. Ia baru-baru ini membayar lebih dari US$1.000 untuk penerbangan dari Houston ke Detroit. "Harga akan terus naik dan akan menekan anggaran perjalanan saya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan," keluhnya.
Maskapai penerbangan internasional Cathay Pacific mengalami penurunan keuntungan 61 persen tahun lalu akibat harga bahan bakar yang tinggi dan melemahnya ekonomi Tiongkok. Untuk menangkal biaya bahan bakar yang lebih tinggi, lebih banyak maskapai penerbangan membeli pesawat-pesawat baru yang hemat energi dan mencari jalan untuk menggunakan bahan bakar alternatif untuk mengurangi biaya.
(metronews.com)
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara...
-
Mangga seperti yang kita tahu adalah buah yang sangat nikmat lezat. Tak hanya mangga yang sudah masak, mangga muda juga digemari banyak ...
-
7. Chow Chow Ini anjing bisa menjadi agresif jika buruk dibesarkan. Chow Chow mungkin ta...
-
Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian ban...
-
Seledri yang banyak digunakan pada sayur sup atau...
-
Aviasi has posted a new item, 'Dilema Maskapai Antara Potensi dan Beban' Industri penerbangan nasional sedang mengalami masa...
-
Rekan Netter. Yth Satu lagi info peluang usaha yag kami hadirkan untuk sahabat, silahkan disimak dan semoga berkenan. Seni Berbela...
-
Olahraga bisa mengurangi stres sekaligus menurunkan gula darah. Merasakan nyaman dengan diri sendiri bisa membuat Anda berada dalam posi...
-
1. Firefox Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebaga...