Ilustrasi
Ketika mengalami stres tinggi, normal saja jika wanita beralih pada cokelat, makanan enak, atau bercerita pada teman. Namun jika pilihan jatuh pada seks, maka kaum hawa harus lebih waspada.
Karena menurut sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Journal of Sex Research, wanita cenderung untuk memiliki hasrat seks yang lebih tinggi saat sedih dan cemas, sehingga mereka lebih mungkin untuk melakukan hubungan seks yang berisiko. Temuan tersebut didapat dari laporan yang diberikan oleh 929 wanita dan 1.054 pria.
Bukan hal yang mengejutkan jika wanita mengalami penurunan gairah saat mereka merasa sedih, cemas, atau stres. Namun pada mereka yang mendapatkan asupan peningkat libido, mereka cenderung untuk melakukan seks yang berisiko.
Para wanita ini lebih tertarik untuk melakukan seks dengan pasangan manapun yang belum lama mereka temui. Bahkan, menurut studi tersebut, kelompok ini lebih rentan untuk melakukan hubungan "cinta satu malam" dengan orang asing.
Padahal hal tersebut justru memicu mereka untuk merasa lebih buruk. Pasalnya, seusai melakukan hubungan seks berisiko, mereka cenderung untuk menyesal yang meningkatkan risiko depresi.
Namun bukan berarti saat sedang memiliki mood yang baik wanita terlepas dari kemungkinan melakukan seks berisiko. Namun studi menekankan, kemungkinan tersebut bertambah besar ketika seorang wanita sedang stres.
Para peneliti menegaskan agar setiap wanita untuk menyadari risiko seks bebas dan perasaan menyesal setelah melakukannya. "Pikir ulang sebelum melakukan hubungan seks berisiko," imbau mereka.
Hubungan seks berisiko diketahui dapat menjadi sarana penyebaran penyakit menular seksual ataupun HIV. Selain itu, aktivitas ini juga meningkatkan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.