Wakil Presiden Komunikasi Korporat Garuda Indonesia, Pujobroto, Rabu 16 Oktober 2013, mengatakan, perseroan juga mempunyai opsi tambahan, yakni mendatangkan 10 pesawat lagi. "Bulan November ini akan datang dua pesawat dengan kapasitas hingga 60 penumpang," ujar Pujobroto di Jakarta.
Dia menjelaskan, setelah kedatangan pesawat pada November, awal Desember sudah bisa dioperasikan. Rute operasi, menurut Pujobroto, akan mengarah ke bandara kecil yang landasan pacu tidak lebih panjang dari 1.600 meter. "Ini sesuai dengan konsep hub and spoke yang diusung Garuda," ujar dia.
Nantinya, dia menjelaskan, pesawat ini akan menjadi feeder bagi daerah-daerah sekeliling yang dilayani Garuda seperti Jakarta, Medan, dan Makassar. Dua pesawat pertama ini, dia melanjutkan, akan terbang ke Labuan Bajo, Tambulaka, Ende, dan Bima.
Menurut Pujobroto, Garuda hanya menyewa pesawat ini dari perusahaan sewa guna usaha (leasing). Terkait harga sewa itu, perseroan akan membayar setiap bulan.
Dia mengatakan, nantinya keseluruhan pesawat ini akan melayani kota-kota yang ada di kawasan timur Indonesia. "Awalnya empat kota, tapi nanti bertambah menjadi 13 kota di kawasan timur," katanya.
Garuda Indonesia memang akan mendatangkan 35 pesawat ATR72-600, yang terdiri atas 25 pesawat "firm order" dan 10 pesawat "options", untuk melayani penerbangan point to point pada rute-rute jarak dekat. Dua pesawat ATR72-600 akan tiba November tahun ini, sedangkan sisanya akan didatangkan secara bertahap hingga 2017.
Dengan mengoperasikan pesawat turboprop, Garuda semakin meningkatkan konektivitas daerah-daerah di remote area. Maskapai itu akan melayani rute-rute penerbangan dengan jarak tempuh kurang dari 400 Nm di seluruh wilayah nusantara. (umi)