Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Barkah Patimahu memaparkan hasil survei LSI mengenai turunnya dukungan masyarakat kepada partai Demokrat di Jakarta, Minggu (5/2). Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, dukungan masyarakat terhadap Partai Demokrat semakin turun sejak mencuatnya kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games yang menyeret sejumlah nama kader partai biru itu.
"Kalau pemilu tahun ini bisa 'modar' kami," kata Ramadhan ketika dihubungi Tempo, Senin, 6 Februari 2012.
Ramadhan menyatakan partainya tetap optimistis dalam menyambut pemilu 2014 mendatang. Ramadhan mengakui partai sedang 'limbung' pada saat ini, namun dalam kurun waktu delapan bulan mendatang, ia yakin popularitas Demokrat bakal pulih. "Kami tetap optimistis untuk 2014," kata anggota Komisi I DPR itu.
Ramadhan mengibaratkan Demokrat sedang mengalami flu sehingga kekebalan dan daya tahan tubuh sedang menurun. Namun, 'penyakit' ini bisa sembuh dengan cara perbaikan kinerja seluruh kader. "Agar bisa mengembalikan kepercayaan publik," ujar Ramadhan.
Dewan Kehormatan dan Komisi Pengawasan Partai akan menyiapkan langkah menghadapi permasalahan internal partai, meresponi pernyataan SBY selaku ketua dewan pembina.
Sementara dari sisi eksternal, Ramadhan meminta KPK bertindak objektif dan profesional, serta tidak takut dengan tekanan dari siapapun.
Pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bakti berpendapat pemberantasan korupsi dan penindakan kader-kader yang bermasalah adalah tantangan terbesar dalam proses pemulihan popularitas Demokrat. Soalnya, SBY bakal ditantang untuk berani bersikap lebih tegas atas kader-kadernya yang bermasalah.
"Dagangan anti korupsi 2014 bisa gagal karena ternyata banyak kadernya yang terlibat korupsi saat ini. Kalau demikian apa lagi yang harus dipercaya rakyat?" kata Ikrar.
SBY dalam konferensi pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu, 5 Februari 2012 mengakui popularitas Demokrat yang makin turun. Selama delapan bulan terakhir, ia merasa Demokrat menjadi bulan-bulanan wacana politik di media massa. Ia juga mendengar ada isu kasus ini merupakan upaya menjegal Demokrat dari pemilu tahun depan.
Atas permasalahan ini, SBY meminta para kadernya tidak bersikap pasif dan membiarkan popularitas turun popularitas tanpa respon. "Saya berharap ketua umum, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Kehormatan, Dewan Pembina dan seluruh di daerah melakukan penjelasan sebenar-benarnya. Jangan pasif, Jangan tiarap," kata dia.
SBY mengingatkan para kader untuk tidak mengambil sikap atau memberi penjelasan sembarangan. "(Harus) atas dasar fakta, atas dasar yang berlaku di KPK. Dengan demikian akan adil penilaian publik, penilaian rakyat kepada Partai Demokrat," kata dia.
Sumber : tempo.co