BOGOR, Tim mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor menemukan sebuah inovasi produk makanan siap saji, yakni mi instan berbasis singkong yang diberi label "Mo Mie".
Humas IPB Laeli Nur Hasanah dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB bersama empat rekannya melakukan penelitian itu di bawah bimbingan dosen pembimbing, Megawati Simanjuntak. Menurut Laeli Nur Hasanah, Mo Mie memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan mi instan yang lain karena kandungan protein yang tinggi dan aman dikonsumsi.
Ia menjelaskan, ada tiga jenis produk Mo Mie yang ditawarkan, yakni kering, spageti, dan sozzilatos. Makanan ini diciptakan dalam rangka diversifikasi pangan.
Mo Mie, kata Laeli, merupakan mi instan yang berbahan baku tepung singkong termodifikasi atau modified cassava flour (Mocaf) dan tepung tempe. Menurut dia, pemilihan singkong sebagai bahan baku pembuatan Mo Mie ini cukup beralasan mengingat singkong adalah salah satu tanaman pangan yang cukup potensial di Indonesia sebagai sumber karbohidrat, yang produksinya belum optimal karena masih dinilai kurang ekonomis.
Sementara itu, penambahan tepung tempe sebagai bahan pangan sumber protein karena kandungan protein pada mi yang dinilai cukup rendah. Sementara itu, mi instan yang umum dikonsumsi masyarakat biasanya berbahan baku tepung terigu.
Penggunaan tepung terigu di Indonesia cukup tinggi dalam pembuatan mi instan. Indonesia pun tercatat sebagai negara kedua dengan tingkat konsumsi mi instan berbasis terigu terbedar di dunia. Padahal, terigu ini diperoleh dengan mengimpor.
"Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu produk pangan baru berbasis singkong untuk meningkatkan nilai ekonomis singkong sebagai salah salah satu alternatif pengganti terigu dan upaya diversifikasi pangan," katanya.
Lebih lanjut Laeli menjelaskan, Mocaf merupakan produk turunan dari singkong dengan prinsip modifikasi singkong secara fermentasi. Mocaf menyumbang sedikit protein sehingga diperlukan bahan sumber protein untuk meningkatkan kandungan protein pada mi.