Sering berkemih terutama pada malam hari adalah salah satu gejala dini pembesaran prostat jinak (BPH), yang banyak dialami pria di atas usia 40 tahun. Tetapi jangan salah, kondisi ini juga dapat menimpa anak-anak, khususnya mereka yang kekurangan waktu tidur.
Penelitian para ahli dari Aarhus University Hospital Denmark mengindikasikan, kurang tidur dapat memengaruhi kondisi kesehatan anak berusia delapan dan 12 tahun. Tidur yang tidak cukup membuat mereka lebih sering berkemih, mengeluarkan lebih banyak kadar sodium dalam urine dan mengalami perubahan hormon dalam tubuh yang berperan penting mengatur ekskresi. Tidak hanya itu, temuan juga mengindikasikan, kurang waktu tidur pada anak dapat memicu tingginya tekanan darah dan detak jantung.
Dalam risetnya, peneliti melibatkan sekelompok anak sehat dari dua jenis kelamin yang kemudian diminta untuk tinggal di rumah sakit berturut-turut selama dua hari. Hari pertama digunakan peneliti untuk mengumpulkan informasi dan data-data mendasar seperti data urine, tekanan darah, denyut jantung, dan pengukuran fisiologis lainnya.
Hari kedua digunakan peneliti untuk mengkaji nilai-nilai tersebut selama dan setelah anak-anak dikondisikan kurang tidur. Hasil informasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan catatan kebiasaan tidur sehari-hari anak, yang diperoleh dari orang tua mereka.
Pada malam kedua (jam 8 malam), anak-anak diminta untuk berada dalam posisi terlentang di tempat tidur (dalam sebuah ruangan yang remang-remang). Mereka tidak diperbolehkan melakukan aktivitas fisik, makanan dan minum sampai jam 7 pagi. Sementara pada kelompok lain, anak-anak diminta untuk terus tetap terjaga selama mungkin sepanjang malam.
Hasilnya diketahui bahwa kurang tidur memiliki efek dramatis pada ekskresi urin di malam hari, dengan peningkatan rata-rata 68 persen. Bahkan kadar sodium dalam urin pada anak yang kurang tidur malam lebih tinggi sepertiga ketimbang anak yang waktu tidurnya normal.
Tingkat hormon yang terkait dengan air dan ekskresi sodium juga memiliki banyak perbedaan pada anak yang kurang tidur. Peneliti juga mencatat, kurang tidur pada anak secara signifikan dapat memicu tekanan darah dan denyut jantung lebih tinggi (sama antara laki-laki dan perempuan). Riset dipublikasikan dalam American Journal of Physiology - Renal Physiology.
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara...
-
Mangga seperti yang kita tahu adalah buah yang sangat nikmat lezat. Tak hanya mangga yang sudah masak, mangga muda juga digemari banyak ...
-
7. Chow Chow Ini anjing bisa menjadi agresif jika buruk dibesarkan. Chow Chow mungkin ta...
-
Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian ban...
-
Seledri yang banyak digunakan pada sayur sup atau...
-
Rupiah kini menyentuh level di atas Rp12.000 per dolar AS. Pesawat komersial bersiap mend...
-
RISIKO kanker akibat efek radiasi berkaitan dengan salah satu jenis alat pemindai (scanner) keamanan bandara, menurut para pen...
-
Aviasi has posted a new item, 'Dilema Maskapai Antara Potensi dan Beban' Industri penerbangan nasional sedang mengalami masa...
-
Rekan Netter. Yth Satu lagi info peluang usaha yag kami hadirkan untuk sahabat, silahkan disimak dan semoga berkenan. Seni Berbela...