Seorang pria dari Boston, Amerika Serikat, harus dilarikan ke unit gawat darurat gara-gara penisnya patah saat sedang berhubungan seksual.
Pria berusia 42 tahun tersebut mengalami kejadian tersebut karena penisnya selip dan "menabrak" perineum (area di antara anus dan organ vital) pasangannya. Penis yang menabrak dengan keras itu seketika patah.
Menurut dokter, pria tersebut mengalami sobekan di batang penis pada bagian gunica albuginea, area yang membantu mengalirkan darah ke corpus cavernosa (jaringan lunak seperti spons yang akan terisi darah) sehingga terjadi ereksi.
Sobekan tersebut terjadi di selubung corpus cavernosa, sehingga darah langsung mengalir keluar dan menyebabkan pembengkakan. Darah lalu mengalir melalui saluran kencing.
Saat ia dibawa ke rumah sakit, dokter langsung melakukan operasi. Menurut dokter, kejadian patah pada penis bisa menyebabkan pria menjadi impoten karena jaringan parut yang disebut plak fibrous terbentuk di penis.
Efek samping lain dari kejadian tersebut adalah penis menjadi bengkok dan merusak saraf di area genital.
Beruntung pria tersebut segera mendapat pertolongan. Sekitar 3-4 bulan setelah operasi ia bisa melakukan ereksi dan tidak ada bengkok di penisnya.