Minggu lalu, BlackBerry mengumumkan rencana merumahkan 4.500 karyawan atau sekitar 40 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.
Tindakan itu dilakukan menyusul kondisi perusahaan yang terus memburuk. Perusahaan pelopor smartphone asal Kanada tersebut memperkirakan bakal mengalami kerugian sebesar 995 juta dollar AS dalam laporan laba kuartal kedua yang akan diumumkan minggu ini.
Akan tetapi, sebagaimana dikutip oleh AllThingsD dari laporan The Wall Street Journal, dua bulan sebelum mengeluarkan pengumuman yang mencerminkan kesulitan finansial itu, BlackBerry diketahui membeli sebuah pesawat jet pribadi dari jenis Bombardier Global Express Jet untuk keperluan mobilisasi para petingginya.
Besarnya uang yang digelontorkan untuk membeli pesawat jet bekas produksi 2006 itu tidak diketahui, tetapi jenis ini biasanya dihargai antara 25 hingga 29 juta dollar AS atau Rp 286 hingga 332 miliar.
Pesawat jet pesanan BlackBerry dikirim ke tangan pemilik barunya pada Juli lalu, persis di tengah-tengah krisis di mana perusahaan merugi hingga 11 juta dollar AS setiap harinya, menurut The Guardian.
Sebelum membeli pesawat tersebut, BlackBerry sebenarnya sudah memiliki dua jet pribadi dari tipe Dassault Falcon. Jet Bombardier dimaksudkan sebagai pengganti dua pesawat itu, tetapi hal ini pun tak berlangsung lama karena BlackBerry berniat menjual semua pesawat yang dimiliki.
"Dikarenakan situasi bisnis perusahaan, telah diputuskan untuk menjual pesawat itu (Bombardier) dan dua pesawat lama (Dassault) sehingga kami tak lagi mempunyai pesawat," ujar juru bicara BlackBerry, Adam Emery, dalam sebuah pernyataan resmi.
Kesulitan bisnis yang dialami BlackBerry akibat kalah bersaing melawan iPhone dan Android telah memaksa pabrikan tersebut mempertimbangkan sejumlah opsi strategis untuk menyelamatkan diri, termasuk dengan menjual perusahaan.
Pagi ini, konsorsium investor pimpinan Fairfax Financial Holding Limited yang dikomandoi miliarder mantan direksi BlackBerry, Prem Watsa, menyatakan siap memprivatisasi perusahaan tersebut senilai 4,7 miliar dollar AS.
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Pesawat tempur milik TNI AU jenis Hawk 200 dengan nomor pesawat TT 0214 mengalami insiden tergelincir dari landasan pacu Bandara Sultan ...
-
Maspakai penerbangan Tanah Air, PT Garuda Indonesia, menempati posisi 50 besar maskapai terbesar di dunia dalam pemerin...
-
PT Garuda Indonesia Tbk menyeleksi tiga perusahaan broker yang akan menawarkan lima pesawat maskapai tersebut yang akan dilego ta...
-
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk siap merogok kocek hingga US$32 juta untuk pengadaan simulator pesawat tipe Boeing 737-800 NG dan Ai...
-
Komandan Lanud Pekanbaru Kolonel Penerbang Bowo Budiarto menegaskan bahwa insiden tergelincirnya pesawat disebabkan ka...
-
Pesawat asing yang terdeteksi radar memasuki wilayah udara NKRI berhasil dipaksa mendarat di Bandara Sepinggan, Kamis (9/6/2011). Pesawa...
-
Banyak konsep pesawat masa depan ditampilkan di Paris Air Show, Perancis, yang berlangsung pada minggu lalu. Salah satu yang sangat in...
-
Garuda Indonesia berencana membuka kembali rute Medan-Singapura-Medan tahun ini, setelah terus tertunda sejak jalur penerbangan ke negara ...
-
Asosiasi Pilot Garuda Indonesia mengancam mogok. Ancaman ini dilontarkan karena maskapai tempat mereka bekerja dinilai sudah menyimpang ...





