BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA



Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini

Balon Gas Meledak, Jokowi dan Lima Menteri Selamat

Balon Gas Meledak, Jokowi dan Lima Menteri Selamat
Dari kiri ke kanan : Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (kebaya biru), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dalam acara penataan PKL di Jalan Damai, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (28/2/2013).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama lima menteri dipastikan selamat dari insiden ledakan balon gas yang terjadi saat acara penataan pedagang kaki lima (PKL), di Jalan Damai, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (28/2/2013). Satu per satu pejabat meninggalkan lokasi sesaat setelah insiden berlangsung.

Diberitakan sebelumnya, ratusan balon gas meledak pada acara penataan PKL tersebut. Ledakan sempat mengobarkan api yang cukup besar selama beberapa detik. Akibatnya, puluhan orang panik karena hawa panasnya mencapai lebih dari 10 meter.

Ledakan itu bermula dari 250 balon gas yang akan dilepas saat puncak acara. Namun, balon-balon tersebut keburu meledak karena terkena sengatan matahari sekitar pukul 12.00 WIB. Suara ledakannya juga cukup kencang dan terdengar menggelegar selama beberapa detik.

Para menteri yang hadir di antaranya Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Koperasi dan UKM Syariffudin Hasan, serta Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.

Pada saat kejadian, Joko Widodo bersama Nafsiah Mboi duduk satu meja untuk menikmati santap siang. Sementara menteri lain berada di meja yang berbeda.

Area santap siang para menteri itu persis di sebelah panggung utama, sementara posisi ratusan balon yang meledak barada di sisi lain, tak lebih dari 10 meter dari tempat Jokowi dan para menteri berada.

Panitia menyatakan ada lima orang menjadi korban. Namun dari pantauan Kompas.com, belasan orang, bahkan puluhan orang terkena imbas dari ledakan itu. Pasalnya, lokasi ledakan berada di tak hanya berdekatan dengan panggung utama tapi juga bersebelahan dengan panggung paduan suara. Tim paduan suara itu berjumlah lebih dari 10 orang, ditambah puluhan orang lain dari panitia acara dan awak media.

Saat ini, sejumlah korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Para korban dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans dan kendaraan pribadi.

Sumber : kompas.com

Leave a Reply

Designer: FThemes.com | Converter: Blogger Themes & Blogger Templates
Flippa