Ribuan pulau di Indonesia memudahkan orang Indonesia untuk mencari tempat wisata. Ya, cukup datangi pantai terdekat dan rekreasi pun dimulai. Hanya saja, ada beberapa risiko mengintai saat berwisata di pantai. Sebut saja mulai dari kulit terbakar matahari atau tak sengaja terinjak bulu babi. Nah, berikut beberapa panduan jika Anda mengalami kesulitan-kesulitan tersebut saat berwisata di pantai.
Kulit terbakar matahari.
Sebaiknya, sebelum terkena sinar matahari di pantai, gunakan krim tabir surya. Pilih krim yang dapat menangkal sinar UVA dan UVB dengan minimal SPF 30 dan anti air. Gunakan krim untuk wajah dan tubuh.
Namun, jika terlanjur kulit Anda terbakar matahari, maka gunakan saja after sun cooling gel yang biasanya mengandung ekstrak lidah buaya. Kulit terbakar ditandai dengan kulit memerah, terkelupas, dan terasa perih.
Untuk pertolongan pertama dapat menuangkan susu dingin ke bagian yang terbakar. Pilihan lain adalah lidah buaya yang sudah didinginkan. Lalu potong kulitnya dan ambil daging di dalamnya. Daging ini yang berfungsi untuk mengompres kulit yang terbakar.
Terkena bulu babi.
Bulu babi sebenarnya pasif dan tidak menyerang. Namun, seringkali saat berenang di pantai, perenang tak sengaja menginjaknya. Cara tradisional saat terkena bulu babi adalah mengencingi daerah yang tertusuk duri bulu babi.
Air seni yang mengandung amonia dipercaya dapat meluruhkan bulu babi yang masuk ke kulit. Cara lain adalah dengan mencungkil duri yang tertancap. Lama-lama bulu babi juga akan hancur dan luruh bersama air saat mandi. Setelah itu oleskan dengan antiseptik atau gunakan madu.
Disengat ubur-ubur.
Sengatan ubur-ubur memang tak mematikan, terutama ubur-ubur yang berada di perairan Indonesia. Namun, waspada untuk beberapa daerah dan negara terdapat jenis ubur-ubur yang mematikan yaitu jenis ubur-ubur kotak yang biasa ditemukan di perairan Australia.
Bagian yang tersengat akan terasa gatal dan panas. Dada sesaat terasa sesak dan perut mual. Jika terkena sengatan, bagian yang tersengat jangan disiram dengan air tawar seperti air mineral maupun air es.
Jangan pula digosok-gosok karena hanya menyebabkan bisa dari tentakel ubur-ubur makin menjalar. Jemurlah tubuh di terik matahari dan oleskan sesuatu yang membuat kulit panas seperti cabai atau jahe.
Cara lain adalah dengan menyemprotkan cuka dan perasan jeruk nipis. Copotlah sisa tentakel dengan mencungkilnya keluar. Beri minuman air panas atau teh panas kepada penderita untuk mengurangi rasa sesak.
Dehidrasi.
Keasyikan bermain di pantai membuat orang seringkali lupa minum. Apalagi badan terus terkena air asin laut dan paparan langsung dari sinar matahari. Tubuh pun bisa mengalami dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi adalah kepala terasa berputar, mual, kering pada bibir dan mulut, dan susah buang air kecil. Oleh karena itu, bawalah air mineral yang banyak dan jangan lupa untuk secara rutin meminumnya.
Jika terlanjur dehidrasi, berikan air kelapa muda pada penderita. Lalu lanjutkan dengan minum air mineral secara bertahap. Penderita juga bisa diberikan teh manis panas untuk mengembalikan daya tahan tubuh. Bisa gunakan madu sebagai pengganti gula.
Gatal-gatal.
Tak harus memiliki kulit yang sensitif untuk mengalami gatal-gatal saat berada di pantai. Pasir yang kasar ataupun air laut yang tak bersih bisa menjadi penyebab gatal-gatal.
Kadang bisa timbul bentolan-bentolan kecil berwarna merah dan tidak hilang selama berhari-hari. Walaupun lama-lama akan hilang dengan sendiri. Namun jika berlanjut, disarankan untuk datang ke dokter kulit.
Jika kulit terasa gatal, taburkan bedak anti gatal. Pilihan lain adalah oleskan perasan lemon ke bagian yang gatal. Cara lain adalah campur baking soda dengan air sampai berbentuk pasta dan oleskan ke bagian yang gatal.
Tergores karang.
Saat sedang berenang ataupun menyelam, tak sengaja bagian tubuh menggores karang yang tajam. Luka kecil bisa menjadi infeksi sebab ada organisme-organisme kecil yang hidup di karang laut.
Di beberapa kasus, luka tergores karang baru bisa sembuh lama hingga mingguan. Jika terluka, segera bersihkan dengan air mineral yang jernih dan bersih. Cuci dengan sabun dan bilas dengan bersih.
Setelah lap air yang tersisa dengan hati-hati atau cukup biarkan hingga kering. Kemudian, oleskan salep antiseptik. Tutup luka dengan kain kasa. Jangan lupa untuk mengganti kain kasa secara rutin.