Harga saham Malaysia Airline System Bhd (MAS) pada pembukaan perdagangan hari ini anjlok sebesar 16 persen. Hal ini terkait dengan hilangnya pesawat Boeing 777-200 pada Sabtu lalu.
Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, harga saham maskapai ini diperdagangkan di level 0,25 ringgit per saham. Seiring dengan terjadinya insiden tersebut, saham emiten penerbangan ini dibuka di 0,21 ringgit per saham di Bursa Kuala Lumpur.
Meski setelah pembukaan perdagangan saham emiten itu sempat menguat, namun tetap tak terlalu signifikan. Pada pukul 08.54 WIB, saham emiten tersebut berada di posisi 0,225 ringgit per saham atau turun 10 persen dari penutupan Jumat lalu.
Saham Malaysia Airline dalam setahun belakangan ini turun, karena didera kerugian. Tingginya harga bahan bakar serta membengkaknya jumlah pegawai menjadi penyumbang menurunnya kinerja perseroan.
Dalam setahun terakhir, saham MAS pernah menyentuh posisi tertinggi pada 6 Mei 2013, setelah menyentuh 0,455 ringgit per saham.
Sekedar informasi, maskapai ini mencatat kerugian pada tahun 2012 dan menargetkan ekspansi pada tahun 2013. Pada tahun 2011, Malaysia Airlines mencatat rekor rugi 2,5 miliar ringgit atau 767 juta dollar AS akibat kenaikan biaya bahan bakar.
Para analis juga menyalahkan manajemen yang buruk, campur tangan pemerintah, tenaga kerja membengkak, dan masalah lainnya demi tetap dapat berkompetisi. Namun demikian, maskapai tersebut tetap meraih serangkaian penghargaan.
Sumber: kompas.com