Maskapai penerbangan Sriwijaya Air tahun ini melakukan transformasi bisnis dengan mengubah segmen pasarnya dari kelas ekonomi ke bisnis. Sebagai langkah awal, sebanyak 4 pesawat jenis Boeing 737-500 Wingled akan didatangkan pada bulan Maret 2012.
Selanjutnya, bulan Agustus akan datang juga pesawat jenis Boeing 737-800 NG yang dikhususkan mengangkut penumpang jarak jauh, sementara jarak dekat digunakan pesawat jenis 737-500 Wingled.
"Sesuai dengan bussiness plan Sriwijaya Air mulai April tahun ini kita mau full service. Ada 2 kelas yang akan kita layani, yaitu kelas ekonomi dan bisnis untuk semua rute. Cuma implementasinya bertahap dengan mengganti performa pesawat,"papar District Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansyah saat ditemui di kantornya, kemarin.
Menurut Hendrik, setidaknya ada 10 pesawat yang akan didatangkan sampai akhir tahun ini. Hal itu dilakukan untuk mendukung rencana transformasi bisnis maskapai yang sudah 10 tahun meramaikan penerbangan di Indonesia ini. "Secara keseluruhan jumlah armada Sriwijaya Air yang ada di Indonesia sebanyak 31 pesawat. Dengan tambahan 10 pesawat, maka total armada kami sebanyak 41 pesawat," sambungnya.
Hendrik menambahkan, transformasi bisnis dilakukan karena masih banyak masyarakat yang peka terhadap pelayanan. Untuk itu, pihaknya berupaya untuk mengubah alur dengan menyediakan kursi bisnis. "Nantinya kami akan menyediakan 14 kursi bisnis dalam setiap rute. Rute pertama yang akan kami sediakan adalah Surabaya-Jakarta dengan frekuensi penerbangan sebanyak 6 kali sehari,"katanya.
Dengan transformasi bisnis tersebut, Sriwijaya Air optimis tahun ini bisa meningkatkan load factor (keterisian penumpang) sebesar 10% dari tahun 2011 yang tercapai 75%-80%.
Di awal tahun ini, kata Hendrik, load factor cenderung mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, tahun ini load factor mencapai 92%. Angka itu merupakan keberhasilan tertinggi selama 2 tahun berturut-turut. Pada Januari 2011 lalu, load factor sebesar 88%, untuk Februari dan Maret 2011 masing-masing sebesar 80% da 70%.
"Tren di awal tahun (Januari-Maret) selama 2 tahun yang lalu pasti ada penurunan. Tapi tahun ini kondisi tersebut tidak terjadi karena pada momen Imlek kemarin kami mengoptimalkan 250 agen yang tersebar di Jatim untuk jemput bola,"ujarnya.
Dia menyebutkan, momen Imlek kemarin load factor mencapai 100%. Rute tertinggi adalah Jakarta-Pontianak, Jakarta-Pangkalpinang, dan Jakarta-Belitung. Diharapkan bulan Februari dan Maret load factor mencapai 90%, meningkat dari tahun lalu yang mencapai 80%.
(Surabaya Post Online)
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Kurang tidur dan kelelahan bisa mengubah "kepribadian" seseorang menjadi mudah marah dan lebih menyebalkan. Sebenarnya menga...
-
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertin...
-
Mungkin jikalau saja kita (umat manusia) mau berfikir tentang hal-hal kecil yang mungkin dianggap remeh yang ada di sekitar kita, maka Insya...
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Sudah kepengen momongan setelah menjadi pengantin baru? Ada beberapa posisi seks yang disarankan untuk yang ingin segera dikarunia...
-
Jilbab dan kerudung merupakan simbol bahwa seorang wanita yang memakainya adalah seorang muslim. Namun sayang sekali, kita amat pr...
-
Seperti yang diketahui bahwa baru-baru ini Google Reader melalui blog resminya mengumumkan bahwa layanan tersebut akan dinonaktifkan dan...
-
Penyerang Manchester United, Wayne Rooney (tengah), menyundul bola yang berujung gol ke gawang Everton, pada menit ke-41 pertandingan Pr...
-
Disfungsi ereksi (DE) atau dulu disebut impotensi dianggap sebagai momok yang menakutkan ...